TEMPO.CO, Jakarta - Kami mendapatkan kesempatan untuk menguji Wuling Almaz Hybrid pada akhir tahun lalu. Semula kami merencanakan untuk test drive ke luar kota, tetapi batal karena imbauan dari BMKG tentang potensi cuaca buruk di akhir tahun. Jadilah kami mengujinya di jalan macet di Jakarta dan sekitarnya.
Jadilan Almaz Hybrid menjadi kendaraan kami saat melakukan liputan, ke pusat perbelanjaan, dan ke kantor di kawasan Palmerah, Jakarta Selatan. Dari Jatibening, masuk tol Jakarta - Cikampek, lalu tol Dalam Kota Cawang menuju Semanggi.
Konsumsi BBM Wuling Almaz Hybrid di jalanan macet Jakarta mencapai 18,8 km per liter dengan Eco Driving, 3 Januari 2023. TEMPO/Wawan Priyanto
Kemudian di tol JORR dari Bintara menuju Pondok Indah, dan menyusuri jalan arteri Pondok Indah. Kawasan ini terkenal dengan kepadatan lalu lintasnya di hari kerja, terutama pada pagi dan sore hari.
Kami mendapatkan angka 18,8 km per liter dengan jarak tempuh hampir 80 km berdasarkan data di layar Multi Information Display (MID). Angka ini sedikit di bawah klaim Wuling yang mencapai 19 km per liter. Tentu saja, kami mengemudi dengan gaya Eco Driving. Angka ini bisa lebih hemat lagi untuk penggunaan jarak jauh dengan pola mengemudi yang sama.
Teknologi Hybrid
Efisiensi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) ini berkat teknologi hybrid pada Almaz terbaru.
Almaz Hybrid mengusung mesin bensin 2.000 cc yang berdaya 123 hp dengan torsi 168 Nm ditambah sebuah motor listrik. Kombinasi keduanya menghasilkan daya (total) 174 HP dan torsi maksimum 320 Nm. Almaz Hybrid dibekali baterai berkapasitas 1,8 kWh yang diletakkan di bawah dek kursi ketiga.
Prinsip kerjanya, baterai akan bekerja menggerakkan motor listrik yang terhubung ke roda. Saat baterai habis, maka mesin akan bekerja sekaligus mengisi baterai. Atau, motor dan mesin bisa sama-sama bekerja menggerakkan roda saat mobil berakselerasi lebih kencang.
Indikator motor listrik (baterai) Wuling Almaz Hybrid menggerakkan roda, 3 Januari 2023. TEMPO/Wawan Priyanto
Dalam pengujian kami di jalan tol, tenaga baterai masih bisa bekerja mandiri saat mobil melaju di kecepatan 82 km per jam. Di atas itu, mesin yang akan mengambil alih pasokan daya ke roda. Secara logika, konsumen BBM pada Almaz Hybrid akan jauh lebih irit saat kondisi lalu lintas padat atau stop and go.
Wuling juga mengembangkan transmisi yang diklaim mampu mendukung kinerja teknologi hybrid pada Almaz Teknologi Dedicated Hybrid Transmission (DHT). Transmini ini dikembangkan secara khusus untuk membagi daya lebih cepat dan tanpa jeda dengan pilihan tiga mode berkendara, yaitu EV Mode, Series Hybrid, dan Parallel Hybrid yang diatur melalui sistem cerdas kendaraan.
Selanjutnya Performa
Baca juga: Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid Vs Wuling Almaz Hybrid, Pilih Mana?